Tanaman Obat
BROTOWALI
Tinospora crisps (L.) Miers.
(Shen fin teng)
FAMILIA: Menispermaceae.
SINONIM: = T.rumphii Boerl. = T.tuberculata Beumee. = Cocculus crispus DC. Menis-permum verrucosum M.cris¬pum Linn. = M.tuberculatum Lamk.
NAMA DAERAH: jawa-. An¬dawali (Sunda), antawali, brata¬wali, putrawali, daun gadel (Ja¬wa). Nusa Tenggara: Antawali (Bali).
URAIAN TANAMAN: Tum¬buh liar di hutan, ladang atau ditanam di halaman dekat pa-gar. Biasa ditanam sebagai tum¬buhan obat. Menyukai tempat panas, termasuk perdu, me-manjat, tinggi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari ke¬lingking, berbintil-bintil rapat, rasanya pahit. Daun tunggal, bertangkai, bentuk seperti jan¬tung atau agak bundar telur ber¬ujung lancip, panjang 7- 12 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga kecil, warna hijau muda, berbentuk tandan semu. Diperbanyak de¬ngan stek.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Pahit, sejuk. Menghilangkan sakit (Analgetik), penurun panas (antipiretik), melancarkan meridian,
KANDUNGAN KIMIA: Alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin dan palmatin. Akar mengandung alkaloid berberin dan kolumbin.
TANAMAN BERKHASIAT OBAT — 13
BAGIAN YANG DIPAKAI: Batang
KEGUNAAN:
1. Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul (sciatica), memar.
2. Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
3. Kencing mans.
PEMAKAIAN: 10 - 15 gr, rebus, minu
PEMAKAIAN LUAR: Air rebusan batang brotowali dipakai untuk cuci koreng, kudis, luka-luka.
CARA PEMAKAIAN:
• Rheumatik :
1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1½ gelas. Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 x ½ gelas.
• Demam kuning (ictexic):
1 jari batang brotowali dicuci dan potoing-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1½ gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x ¾ gelas.
• Demam:
2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi I gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x ½ gelas.
• Kencing manis:
1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, ¾ jari (± 6 cm) batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai men¬jadi 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 x 1 gelas.
• Kudis (scabies):
3 jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2x.
• Luka :
Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka. diganti 2x perhari. Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.
Tinospora crisps (L.) Miers.
(Shen fin teng)
FAMILIA: Menispermaceae.
SINONIM: = T.rumphii Boerl. = T.tuberculata Beumee. = Cocculus crispus DC. Menis-permum verrucosum M.cris¬pum Linn. = M.tuberculatum Lamk.
NAMA DAERAH: jawa-. An¬dawali (Sunda), antawali, brata¬wali, putrawali, daun gadel (Ja¬wa). Nusa Tenggara: Antawali (Bali).
URAIAN TANAMAN: Tum¬buh liar di hutan, ladang atau ditanam di halaman dekat pa-gar. Biasa ditanam sebagai tum¬buhan obat. Menyukai tempat panas, termasuk perdu, me-manjat, tinggi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari ke¬lingking, berbintil-bintil rapat, rasanya pahit. Daun tunggal, bertangkai, bentuk seperti jan¬tung atau agak bundar telur ber¬ujung lancip, panjang 7- 12 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga kecil, warna hijau muda, berbentuk tandan semu. Diperbanyak de¬ngan stek.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Pahit, sejuk. Menghilangkan sakit (Analgetik), penurun panas (antipiretik), melancarkan meridian,
KANDUNGAN KIMIA: Alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin dan palmatin. Akar mengandung alkaloid berberin dan kolumbin.
TANAMAN BERKHASIAT OBAT — 13
BAGIAN YANG DIPAKAI: Batang
KEGUNAAN:
1. Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul (sciatica), memar.
2. Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
3. Kencing mans.
PEMAKAIAN: 10 - 15 gr, rebus, minu
PEMAKAIAN LUAR: Air rebusan batang brotowali dipakai untuk cuci koreng, kudis, luka-luka.
CARA PEMAKAIAN:
• Rheumatik :
1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1½ gelas. Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 x ½ gelas.
• Demam kuning (ictexic):
1 jari batang brotowali dicuci dan potoing-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1½ gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x ¾ gelas.
• Demam:
2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi I gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x ½ gelas.
• Kencing manis:
1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, ¾ jari (± 6 cm) batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai men¬jadi 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 x 1 gelas.
• Kudis (scabies):
3 jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2x.
• Luka :
Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka. diganti 2x perhari. Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.
info yg sgt brmanfaat pak..
Ternyata daun disekitar kita amat berguna
ayo kita gunakan herbal untuk obat
Artikel yang bagus.
Memang benar, sudah saatnya kita beralih menggunakan obat tradisional Selain lebih sehat dan aman, dengan menggunakan obat tradisional berarti juga turut melestarikan warisan leluhur. CINTAI PRODUK INDONESIA !
Terima kasih by: Bambang - tanaman obat